Salah satu hal menarik dari kunjungan ini adalah semua kandang ternak
murai batu yang digunakannya berukuran minimalis, yaitu panjang 150 cm,
lebar 70 cm, dan tinggi 70 cm. Umumnya, kandang breding murai batu
berukuran panjang 150 cm, lebar 90 cm, dan tinggi 250 cm (bisa lebih
atau kurang sedikit).
Saat ini ada 19 pasangan induk murai batu yang semuanya sudah produksi. Maklum saja, Om David DVD BF sudah cukup lama beternak murai batu, tepatnya sejak tahun 2005.
Sebagian besar produknya sering moncer di lapangan, karena Om David memang hanya mencetak murai batu kualitas lomba.
“Saya menggunakan kandang minimalis, karena rumah di kompleks
perumahan ini rata-rata berdiri pada lahan seluas 80 meter persegi. Saya
lalu membangun lantai dua, untuk beternak murai batu,” tutur Om David.
Apa yang dilakukan Om David DVD BF ini sekadar untuk
menunjukkan, bahwa lahan minim sebenarnya bukan kendala besar untuk
mewujudkan keinginan menjadi penangkar burung.
Justru yang perlu diasah adalah semangat beternak yang menuntut
kesabaran, ketelatenan, serta rajin mencari ilmu breeding, baik dari
rekan sesama penangkar, buku, maupun sumber ilmu di internet yang tak
terbatas.
Om David semula dikenal sebagai pemain lomba burung sekitar tahun
2000 – 2004. Setelah itu dia mulai fokus beternak. Awalnya bukan murai
batu, melainkan anis kembang. Itu terjadi tahun 2004.
“Banyak kendala yang membuat saya hanya bertahan satu tahun saja.
Sejak tahun 2005, saya ganti jenis burung, yaitu murai batu, dan
bertahan hingga sekarang,” jelasnya.
Selain petak-petak kandang yang berukuran 150 x 70 x 70 cm3, Om David
juga memanfaatkan kandang umbaran (polier) berikuran 200 cm x 40 cm dan
tinggi 50 cm untuk dijadikan petak kandang tambahan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar